Benarkah Tak Ada Yang Tak Mungkin?


Istilah “Tak Ada Yang Tak
Mungkin (Nothing Impossible)”
sama halnya dengan istilah “jika
orang lain bisa kenapa kita
tidak ” ,yang mana jika tak
dipahami maknanya secara arif
dan bijak maka istilah2 kata
mutiara itu hanya akan
merupakan sebuah kata puisi
penghibur diri yang
menyedihkan.
Secara rasional, makna “Nothing
Impossible” adalah sebuah
refleksi balik dari kesadaran
manusia akan keterbatasan
dirinya sebagai seorang manusia
yang memang penuh
keterbatasan dalam segala hal,
dan karena manusia tak bisa
mengukur keterbatasan itu
sendiri, karena faktor ketetapan
dari hukum alam yang diluar
kuasa seorang manusia. dan
untuk memahami serta
membicarakan eksistensi-
eksistensi dasar seperti ini tidak
cukup dengan wadah
rasio ,melainkan juga perlu
penyatuan seluruh lapisan diri
manusia dari alam bawah
sadarnya karena kebenaran
tentang alam bukan berdiri di
atas rasio atau diatas apapun
yang nampa koleh mata manusia.
Kalimat “Tak Ada Yang Tak
Mungkin / Nothing Impossible”
akan lebih harmonis dan bijak
jika di lengkapi menjadi “tak ada
yang tak mungkin sebelum
dicoba ”.
Apakah anda mungkin bisa bisa
menjadi sekuat superman yang
bisa menghancurkan gunung
dengan sebuah pukulan
tangan …? mungkin saja, karena
sampai saat ini memang belum
di temukan kepastian mutlak
tentang potensi diri manusia …
jadi silahkan saja dicoba jika
ingin menjadi seperman yang
bisa terbang itu …hehe.
“Tak ada yang tak mungkin bisa
terjadi di dunia ini.., tapi juga tak
ada sesuatu yang pasti mungkin
(bisa diraih manusia )”.
So..bangun dan gunakan
rasa,hati-nurani, dan insting
sejati diri anda sebagai seorang
manusia untuk bisa memiliki
kehidupan anda
seutuhnya ….jangan menjadi
keblinger di perbudak logika…
rasio dan logika hanyalah sebuah
alat penghubung (terminal) yang
berguna untuk memudahkan
interaksi jati diri kita kepada
dunia fisik.
Semuanya bisa jadi mungkin
terjadi, maka cobalah untuk
meraih sesuatu sesulit apapun ,
tapi sebelumnya perlu di ingat
bahwa mensyukuri semuah
rahmat Tuhan yang telah kita
terima selama hidup ini adalah
lebih penting di banding
mengembangkan ambisi
keduniaan, karena fokus pada
sebuah ambisi dengan
mengabaikan faktor2 nurani dan
ketuhanan hanya akan
membawa kesesatan dan
kehancuran. bukanya ambisi
keduniaan itu salah atau tak
penting sama sekali tapi harus
diatur menejemen nya dalam diri
kita.dan mungkin konsep ”
Berdoalah dan bekerja (Ora et
labora )” adalah sulusi untuk
menjaga stabilitas dan power
kita dalam setiap aktivitas
kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar