Bunuh Diri Ditentukan Sejak Bayi

Percaya atau tidak, tindakan
seseorang untuk melakukan
bunuh diri ternyata sudah
ditentukan saat sang jabang bayi
kali pertama dilahirkan. Hal ini
terungkap dalam hasil penelitian
yang dilakukan oleh tim dari
Swedia pimpinan Dr Danuta
Wasserman yang melakukan
penelitian atas 700.000 remaja.
Dari hasil penelitian Dr Danuta
Wasserman itu diketahui bahwa
berat badan bayi saat dilahirkan
menjadi penentu resiko bunuh
diri dikemudian hari. Bayi yang
lahir dibawah rata-rata memiliki
resiko dua kali lebih tinggi untuk
melakukan bunuh diri
dibandingkan dengan bayi yang
lahir secara normal. Resiko itu
akan semakin tinggi jika ibu
yang melahirkan masih berusia
remaja.
Hasil penelitian Dr Danuta
Wasserman yang merupakan
peneliti dari `the National Centre
for Suicide Research and
Prevention` (Stockholm) itu
dipublikasikan melalui The Lancet
medical journal. Menuru Dr
Danuta Wasserman, faktor
genetika memerankan posisi
penting dalam kasus bunuh diri
ini.
Riset dilakukan dengan
mengikuti semua data dari bayi
yang dilahirkan antara tahun
1973 dan 1980 dengan melihat
kecendrungan tindakan bunuh
diri yang terjadi pada usia 10
tahun hingga 26 tahun. Secara
keseluruhan tingkat tindakan
bunuh diri yang terjadi di Swedia
pada tahun 1999 berkisar 20
orang untuk setiap 100.00
populasi. Menurut penelitian, bayi
yang dilahirkan memiliki berat
badan kurang 2 kg akan terkena
resiko dua kali lebih tinggi
mengalami bunuh diri
dibandingkan dengan bayi yang
dilahirkan normal 3.25 kg - 3.75
kg.
Sementara anak-anak yang
dilahirkan dari ibu yang kurang
dari usia 19 tahun juga akan
mengalami resiko terkena
ancaman bunuh diri bila
dibandingkan dengan ibu yang
berusia 20 hingga 29 tahun.
Malah panjang bayi waktu
dilahirkan juga turut diteliti oleh
Dr Danuta Wasserman.
Menurutnya, bayi yang dilahirkan
kurang dari 47 cm akan memiliki
kecendrungan melakukan bunuh
diri bila dibandingkan dengan
bayi yang dilahirkan dengan
panjang 50 atau 51 cm.
"Studi yang kami lakukan
memang tidak memberikan
jawaban yang definitif mengenai
resiko terjadinya bunuh diri,"
ungkapnya. "Namun setidaknya
kami menemukan hubungan
penting antara pra kelahiran
sebagai faktor penentu. Saya fikir
faktor genetika dan lingkungan
menjadi faktor yang sangat
penting."
Dr Danuta Wasserman
menyarankan agar sang ibu
selama kehamilan menjaga
nutrisi dengan baik termasuk
tidak mengkonsumsi alkohol dan
obat-obatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar